Pencapaian Kinerja BUMN 2023, Dan Transformasi PT Perkebunan Nusantara
Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan
sejumlah catatan perjalanan transformasi BUMN sepanjang
2023 ini. Dia menilai, proses transformasi perusahaan pelat merah kini semakin
terlihat hasilnya.
Erick Thohir menyebut, 2023 menjadi tahun ke-4 proses transformasi yang
dibawanya. Salah satu bukti kesuksesannya adalah setoran dividen dari
perusahaan negara.
Pada unggahan video singkatnya, Erick mengumpulkan
sederet kegiatan selama 2023 ini. Mulai dari keterlibatan BUMN di IKN, ajang
internasional, hingga pendampingan kepada UMKM lokal.
"Selain menjadi lokomotif untuk mendorong
ekonomi nasional, Kementerian BUMN juga terus memberikan pendampingan dan akses
pasar kepada UMKM. Kami juga mengadakan Pasar Murah untuk meringankan bebaan
masyarakat. Ini bagian dari usaha kami memperkecil kesenjangan sosial,"
bebernya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengumumkan
realisasi dividen yang disetorkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai
Rp 81,5 triliun per 12 Desember 2023. Realisasi dividen tersebut disumbang BUMN
perbankan senilai Rp 40,8 triliun dan BUMN non perbankan Rp 40,7 triliun.
Raihan ini sesuai dengan target yang telah direvisi melalui
Peraturan Presiden (Perpres) No. 75/2023 Perubahan Atas Peraturan Presiden No.
130/2022 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2023.
Semula, setoran dividen BUMN ditargetkan sebesar Rp 49,1 triliun
dalam APBN sebelum revisi. Namun melihat kinerja BUMN yang dinilai masih
menjanjikan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Kementerian BUMN sepakat
menaikkan target dividen BUMN menjadi Rp 81,5 triliun.
"UU awal tadinya dividen BUMN hanya
ditargetkan Rp 49 triliun. Tapi (berdasarkan) laporan semester kita revisi
bersama Kementerian BUMN. Dan dengan melihat kinerja BUMN, kami sepakat dividen
BUMN dinaikkan menjadi Rp 81,5 triliun. Sampai 12 Desember kita sudah dapatkan
dividen sesuai target Perpres 75," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers
APBN KiTa, dikutip Sabtu (16/12/2023).
Menurut Erick, kinerja apik ini juga mendapat
tanggapan positif dari pasar. Dalam catatannya, Erick menyebutkan tingkat
return BUMN di bursa yang mencapai 28 persen atau lebih tinggi dari emiten
swasta yang sebesar 18 persen. Erick juga terus mendorong keseimbangan antara
penyertaan modal negara (PMN) dengan dividen. Komitmen ini telah disampaikan
Erick sejak 2019 yang menginginkan porsi PMN dan dividen bisa setara yakni
50:50.
Sementara itu, di sisi PT Perkebunan Nusantara,
Holding BUMN Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) melakukan berbagai
transformasi untuk mendorong perbaikan kinerja perusahaan. Salah satu
tranformasi yang dilakukan yakni pembentukan subholding.
Direktur Utama Holding PTPN III Mohammad Abdul
Ghani mengatakan, perusahaan melakukan pembentukan tiga subholding yakni
SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo.
Subholding SugarCo terbentuk sejak 2021 hasil
konsolidasi 35 pabrik gula yang sebelumnya dikelola oleh PTPN II, PTPN VII,
PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV. SugarCo bertugas
merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional.
Sedangkan pembentukan subholding PalmCo berasal
dari penggabungan PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII ke dalam PTPN IV. PalmCo akan
meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit dan produk olahannya.
Sementara pembentukan subholding SupportingCo merupakan gabungan PTPN II, PTPN
VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV akan bergabung
ke dalam PTPN I. SupportingCo akan menjadi pengelola aset perkebunan unggul.
Komentar
Posting Komentar